Tuesday, May 10, 2016
Multitasking (keren namun buruk)
Multitasking, sebuah kata yang gw mengartikanya sebagai bisa
mengerjakan berbagai macam hal (lebih dari satu) dalam satu waktu. Ini kata
yang keren, kalo anda ingin membeli laptop ataupun smartphone pasti nyari
yangmemiliki ini, jika anda seorang bos maka anda akan senang jika memiliki
pegawai yang bisa melakukan feature ini. Gitu ya… Multitasking itu keren….
Anyway, gw punya cerita bersama leader gw yang dulu seorang
wanita karir muda yang cakep dia merupakan manager dari kantor kita. Saat awal
masuk kantor, doi asik dan meminta gw untuk belajar multitasking biar keren dan
performance meningkat. Gw pun mau belajar itu, namun di akir akir di tengah
pembelajaran kita, beliau pun menyadari dan mengatakan multitasking itu
sebenarnya kurang baik, namun beliau cukup puas dengan performa gw yang standar.
Anyway dia beneran leader bukan bos, sometime dia sedikit bossy but generally
dia leader. Kita belajar bareng dan memang dia ilmunya sudah cukup sehingga
mampu sharing ke gw.
Pada saat beliau bilang kalo multitasking itu kurang, beliau
juga memaparkan beberapa alasan.Diantaranya adalah:
- 1Manusia bukan lah mesin dan secara fisik mereka punya keterbatasan. Sehingga jika melakukan multitasking, tidak ada pekerjaan yang bisa focus dan berhasil dengan maximal. Kecuali dia meletakan mengutamakan salah satu pekerjaan diantara pekerjaan yang lain.
- Seorang multitasking sulit menjadi specialist atau dia akan sulit menemukan keahlian kususnya, karena dia focus pada beberapa hal.
Yap, dari alasan itu manager gw menyerahkan level
pembelajaran berikutnya di tangan gw, dan dia sangat open untuk pertanyaan yang
bisa dia jawab. So guys, ini memang keputusan yang sulit bagi seorang manusia
di masa mengejar karir. Banyak perusahaan yang sedang melakukan efisiensi
dengan mencari karyawan yang bisa multitasking, namun anda tidak bisa menjadi
specialist jika mengusahakan multitasking. Dan sharing sedikit (curhat) dari
gw, yang notabene menjadi seorang multitasker dan sedang bingung mencari
specialisasi skill.
Alhasil gw resign dari kantor gw yang lama,
dan masuk ke perusahaan yang merupakan cabang dari perusahaan internasional.
Disini exploitasi terjadi, gw tipikal orang yang optimistis dalam hal skill.
Maksudnya gw sangat optimis ketika mencoba sesuatu yang baru, dan Alhamdulillah
hal hal baru yang gw coba sebagian besar bisa gw jalani. Pada perusahaan ini gw
menjabat sebagai humas, namun diakhir gw di beri tanggung jawab untuk melakukan
pekerjaan lain yaitu design grafis, ecommerce bagian profiling danbranding,
serta photographer. Sebenarnya pekerjaan pekerjaan ini masih berada di satu
bidang namun, sebenarnya untuk jobdesk sebagai humas sendiri itu sudah cukup
pelik dan banyak. Hmmm tau kan gimana hasilnya… so… so…. Sukurlah tidak ada hasil yang terlalu minus.
Berikut artikel tentang hal negative dari Multitasking :
- http://health.detik.com/read/2013/06/22/145641/2281117/763/ini-dia-10-alasan-multitasking-tak-baik-bagi-anda
- http://sport.detik.com/aboutthegame/read/2015/12/05/110802/3088616/1596/tidak-selamanya-multitasking-itu-baik
- http://www.tahupedia.com/content/show/314/Mengapa-Multitasking-Dapat-Beresiko-Buruk-Bagi-Anda
Thursday, May 5, 2016
Borneo Instyle 2016
Saya mengenal beberapa manager
yang memegang store dari beberapa brand internasional di kota ini, dan saya pun
berteman baik dengan beberapa orang yang sedang merintis bisnis sendiri dengan
menjual produk KW dari brand – brand tersebut. Terkadang saat promo kedua pihak
ini masuk, saya hanya bisa bicara dalam hati. Semoga hal seperti ini, segera bisa
di dapatkan solusi adilnya.Sehingga kedua pihak bisa tidak di rugikan.
Namun di samping pebisnis yang
menjual brand KW, saya juga menemui bebrapa manager yang berhasil meniupkan
brand buatan mereka di kota ini. Membvanggakan memang di tengah persingan ini,
ada anak banua yang berhasil ikut bertarung di dalamnya. Walaupun memeang brand
mereka tidak bisa bertarung seperti brand brand nasional maupun Internasional,
namun membanggakan melihat perjuangan mereka menancapkan kakinya sendiri di
ring persaingan di Banjarmasin.
Satu hal lagi, sebagian besar
masyarakat di Banjarmasin adalah pengikut, dimana segerombolan orang ini
mengikuti satu style yang di anggap sedang trend. Sehingga mereka seperti
sekumpulan ternak yang sedang memakan makanan dari satu pabrik. Entah apakah memang
style mereka lahir dari ide dan hati, atau hanya lewat mata saja. Karana nama
maupun identitas dari tiap orang dari gerombolan pengikut style ini berbeda
beda. Inilah yang membuat persaingan bisnis di kota ini semakin keras, memang
jika di lihat dan dirasakan kota ini sangat damai dan tenteram namun jika kita
telaah kota ini seperti panpan catur dimana masyarakat sudah memilih warna
meraka dan sedihnya hanya dua warna. Sehingga jika ada orang yang membawa warna
baru dengan kurang strategis, maka warna tersebut akan segera hancur, Yah
disini branding strategic yang tepat sangat harus diperhatikan oleh pendatang
baru.
Blog ini akan mengajak anda berbicara tentang beberapa trend dan tatacara berpenampilan di kota Banjarmasin. so... Bookmark this link biar tetep stay awake dengan keadaan dan info terbaru di kota ini...
About Me
Blog Archive
Powered by Blogger.